Hah....lar.......

He3........

Pencarian

Google

Minggu, 12 Agustus 2007

Semangat Kerja..... Jia Yo !!!


Musim gugur yang lalu aku diminta memberikan ceramah di depan 3000 orang karyawan jaringan supermarket besar di Midwest tentang membangun kesetiaan pelanggan dan menghidupkan kembali semangat di tempat bekerja. Salah ide yang kutekankan adalah pentingnya menambahkan "ciri-ciri" pribadi ke dalam pekerjaan. Dengan segala macam penciutan, rekayasa ulang, perubahan teknologi yang luar biasa, dan tekanan di tempat bekerja, aku merasakan bahwa amatlah penting bagi kita untuk mencari jalan agar kita merasa nyaman tentang diri kita dan pekerjaan kita. Salah satu cara ampuh untuk melakukannya adalah dengan melakukan sesuatu yang membedakan kita dari orang lain yang memiliki pekerjaan yang sama dengan kita. Aku menceritakan contoh seorang pilot United Airlines yang setelah segala sesuatu dalam kokpit terkendali, menghampiri komputer dan memilih beberapa nama penumpang secara acak dan menuliskan pesan terima kasih bagi mereka. Seorang seniman grafis yang bekerja denganku selalu menyertakan sebuah permen karet bersama semua karyanya yang dikirimkan kepada pelanggannya, supaya tak ada yang membuang surat kirimannya!

Seorang petugas bagasi Northwest Airlines memutuskan bahwa ciri pribadinya adalah mengumpulkan semua label bagasi yang terjatuh dari koper penumpang, yang dulunya hanya dibuang ke tempat sampah, dan dalam waktu luangnya ia mengirimkan kembali labe itu dengan sebuah ucapan terima kasih karena terbang bersama Northwest. Seorang manajer senio yang bekerja dengan saya memutuskan bahwa ciri pribadinya adalah menempelkan kertas tisu (untuk menyeka air mata) pada kertas memo yang ia tahu isinya tak akan disukai karyawannya. Setelah menceritakan beberapa contoh tentang bagaimana orang menambahkan semangat unik mereka pada pekerjaan mereka, aku mennatang para pendengar untuk berkreasi dan menciptakan ciri pribadi mereka sendiri.

Tiga minggu setelah ceramah itu, teleponku berdering di suatu sore. Orang yang menelepon memberitahu bahwa namanya Johnny dan ia adalah pembungkus di sebuah toko. Ia juga memberi tahu bahwa ia mengidap sindrom Down. Ia berkata,"Barbara, saya suka yang kamu katakan!" Lalu ia meneruskan bahwa ia pulang malam itu dan ia meminta ayahnya untuk mengajarinya cara menggunakan komputer. Katanya, mereka menyiapkan sebuah program yang menggunakan tiga kolom, dan sekarang setiap malam saat ia pulang, ia mencari sebuah "renungan untuk hari itu". Ia berkata, kalau ia tak bisa menemukan yang disukainya, ia "membuatnya sendiri" Lalu ia mengetikkannya ke dalam komputer, mencetak beberapa kopi, memotongnya, dan menuliskan namanya di belakang setiap potongan. Keesokan harinya, saat ia memasukkan belanjaan ke dalam tas belanja - "dengan gerakan dramatis" - ia memasukkan renungan hari itu ke dalam tas setiap orang, untuk menambahkan ciri pribadinya dengan cara yang kreatif, menyenangkan, dan hangat.

Sebulan kemudian ,manajer toko meneleponku. ia berkata,"Barbara, kamu pasti tak percaya kejadian hari ini. Waktu saya turun ke toko pagi ini, antrian di kasa Johnny tiga kali lebih panjang dari antrian lainnya. Aku panik dan berteriak,"Buka antrianlain! Panggil karyawan lagi," tapi para pelanggan berkata,"Tak usah! Kami ingin antri di jalur Johnny - kami ingin mendapat renungan hari ini!" Manajer itu berkata, seorang wanita menghampirinya dan berkata,"Saya tadinya berbelanja seminggu sekali. Sekarang saya kemari setiap kali keluar rumah karena saya ingin mendapatkan renungan hari ini" (Bayangkan saja apa artinya ini!) Ia mengakhiri percakapan dengan berkata,"Coba tebak, siapa orang terpenting di seluruh toko? Johnny, tentu saja!"

Tiga bulan kemudian, ia menelepon lagi,"Kamu dan Johnny telah mengubah toko kami! Sekarang, di bagian bunga, kalau ada bunga patah atau corsage yang tak terpakai, mereka turun ke toko dan mencari wanita tua atau gadis kecil dan menyematkan bunga itu pada mereka. Salah seorang pengepak daging kami sangat keranjingan Snoopy, dan setiap kali ia membungkus sepotong daging, ia menempelkan gambar snoopy. Kami semua senang, begitu pula pelanggan kami!" Nah, itu baru namanya semangat kerja!

Tidak ada komentar: